Minggu, 06 Desember 2015

Ternyata Eeh.. ternyata surga ini ada di indonesia

rammang rammang ramos sulawesi Ternyata Eeh.. ternyata surga ini ada di indonesia Aktivitas traveling tengah populer dan makin banyak digandrungi belakangan ini. Hal ini tak terlepas dari peran media sosial yang nyaris tiap detik memunculkan unggahan-unggahan
 gambar tempat wisata keren yang menggelitik para traveler untuk datang.

Seperti tempat wisata berikut ini yang mendadak populer karena media sosial. Di Sulawesi Selatan, jika Anda mau menengok sedikit lebih dalam, Anda akan menemukan surga tersembunyi yang begitu indah.

Adalah Rammang Rammang Maros. Wisata alam di kabupaten Maros, Sulawesi Selatan yang belum tersentuh modernisasi.

Di Rammang Rammang Maros traveler akan menyaksikan keindahan pegunungan Karst. Berbeda dengan pegunungan karst di daerah lain. Rammang Rammang Maros merupakan pegunungan kapur dengan tumbuhan yang hidup subur di permukaan batunya. Fenomena ini hanya satu-satunya di Indonesia.

Rammang Rammang Maros juga merupakan pegunungan kapur terluas ketiga di dunia setelah Cina Selatan dan Vietnam.

Tempat ini persis terletak di dusun Rammang Rammang, Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa. Dari pusat kota Makassar dapat dijangkau sekitar 1,5 sampai 2 jam dengan berkendara ke arah utara.

Panorama yang disuguhkan tempat ini akan membuat Anda tidak percaya jika Rammang Rammang Maros ada di negeri sendiri.

Bahkan banyak orang mengira tempat ini berada di Krabi, Thailand. Hanya saja, bedanya Rammang Rammang Maros dikelilingi sungai dan persawahan, bukannya pantai.

Untuk berkeliling di tempat ini, traveler bisa menyewa sampan dengan tarif Rp100-150 ribu pada warga sekitar.

Nah, Anda yang ingin berlibur, tak perlu jauh-jauh ke luar negeri. Karena Indonesia punya segudang tempat yang lebih menarik untuk dikunjungi seperti Rammang Rammang Maros.

Cerita Lucu Sariawan

Hasil gambar untuk sariawan pada anakCerita Lucu Sariawan
Setelah Jalan jalan, Udin, memasuki pelataran sebuah rumah makan. Dia kelaparan. Dilihatnya masih ada satu tempat yang kosong, langsung dia menghampiri pelayan untuk memesan makanan. Beberapa menit kemudian pesanan pun datang dan tanpa menunggu lama dia langsung menyantap hidangan. Lagi asyiknya makan, datanglah seorang cewek cantik. Wajahnya oriental, Pakai celana pendek. Karena semua tempat penuh, cewek itu lalu bergabung semeja dengan Udin. Jadi, satu meja dua tempat duduk. Udin terpana melihat kecantikan cewek itu, sampai-sampai dia menunda santapannya. Entah kenapa, tiba-tiba Udin tersadar dan dengan reflek dia menutup mulutnya pakai kedua belah tangannya. Si cewek yang melihat tingkah aneh Udin lantas bertanya,
Ce : "Mas, kenapa nggak makan. Panas dalam ya?".
Udin : (Geleng-geleng kepala).
Ce : "Susah buang air ya?".
Udin : (Tetap geleng-geleng kepala).
Ce : "Mas pasti sariawan. Bibirnya pecah-pecah ya?".
Udin : (Sambil membuka kedua belah tangannnya dari mulutnya), ”Iya, pecahnya besar sekali".
Rupanya bibir Udin sumbing.

TENTANG CINTA

Hasil gambar untuk TENTANG CINTATENTANG CINTA Aku terbangun dari tidurku, jam menunjukkan pukul 4 pagi. Entah kenapa aku terus memikirkan hari ulang tahunku, yaitu kemarin tanggal 7 Mei 2012. Aku sedikit mabuk dan duduk terdiam menatap kaca lemari bajuku. Bayanganku tampak jelas di cermin, mengingatkanku pada sahabat yang bernama Josh. Kabarnya, ia ingin menginap di rumahku setelah mengantar Fiona pulang, tetapi ia tidak datang. Sosok yang bijaksana dan dewasa itu sepertinya ingin mengurung diri akibat teka-teki cinta yang sulit ia pecahkan. Terakhir, ia hanya bercerita tentang hubungannya dengan seseorang yang ia anggap spesial.

Aku adalah seorang mahasiswa bernama Joshua Sanjaya, biasa dipanggil Jay. Aku memiliki dua orang sahabat dekat yaitu Josh dan Fiona. Kami bertiga kuliah di universitas yang sama. Aku mulai berteman dengan Fiona sejak semester 2 dimulai, sedangkan Josh baru semester lalu dekat dengan Fiona. Fiona adalah seorang perempuan berwatak Sanguinis-Koleris, aku berwatak Melankolis-Plegmatis, sedangkan Josh berwatak Melankolis-Sanguinis. Itu kenapa Fiona selalu terlihat paling mencolok dan berwarna di antara kami bertiga, kedua adalah Josh, dan aku hanya tertawa menikmati kelakuan dua temanku itu. Aku sering mengantar Fiona pulang ke rumahnya karena sama-sama tinggal di daerah Serpong. Terkadang Josh juga mengantar Fiona pulang walaupun Josh tinggal di Kelapa Gading. Jauhnya jarak yang memisahkan mereka, membuat Josh menginap di tempatku terlebih dahulu sebelum paginya ia pulang ke rumah.

Fiona adalah seorang yang cantik, cerdas dan mandiri. Selama aku berteman dengannya, tak sedikit pun perasaanku yang muncul untuknya. Hingga kedekatan yang diperlihatkan oleh Josh dan Fiona membuat diriku sedikit cemburu. Mungkin bukan karena cinta, tetapi waktu yang dulu banyak diberikan oleh Fiona untukku sekarang sudah berkurang. Josh sendiri memendam perasaan kepada Fiona. Terlihat dari cara Josh berbicara dan bertingkah di depannya. Perasaanku tak menentu setiap melihat Josh dan Fiona akrab bercanda di hadapanku. Aku terus mencoba untuk mematikan perasaanku terhadap Fiona agar persahabatan kami bertiga terus terjaga.

Aku pun teringat masa-masa kedekatanku dengan Fiona.
“Jay, makasih udah mau anterin gue, haha,” katanya sambil tertawa manis.
“Iya, sama-sama Fi, besok gantian lo anterin gue ya, haha,” aku berkata.
“Haha, anterin ke mana?” ia bertanya.
“Ke hatimu aja, gak usah jauh-jauh, hahaha,” jawabku.
“Hahaha ayoo,” candanya.

Tak berapa lama, sesorang ke luar dari pintu rumah dan berjalan menuju gerbang.
“Eh ada Sanjaya, ayo masuk dulu, main ke rumah,” katanya, setelah menengok ke luar.
“Makasih tante, lain kali aja saya main ke sini lagi,” kataku kepadanya. “Ya udah tante, aku pamit dulu ya, yo Fi balik dulu gue,” lanjutku.
Aku pun pulang dengan riang, sesampai di rumah aku langsung online skype dan mengobrol dengan Fiona seperti hari-hari biasanya.

Fiona sendiri adalah perempuan yang disukai banyak orang, pesonanya memukau teman-teman dekatnya. Ia tak pernah kesepian karena dikelilingi orang-orang yang memberikannya perhatian. Tapi sejauh ini ia tidak memperlihatkan tanda-tanda ketertarikan pada seseorang di sekitarnya, termasuk Josh yang dekat sekali dengannya. Wajar saja, Fiona sudah memiliki pasangan sejak dulu. Ya, ia sudah berpacaran sejak SMA hingga sekarang. Pria itu bernama Mario, ia kuliah di Hongkong dan masih bisa menjaga hubungan baik dengan Fiona. Itu kenapa mereka berdua masih bersama hingga sekarang. Josh tahu akan hal itu. Dan sepertinya Josh lebih tahu dibandingkan diriku.

Terakhir aku berbincang dengan Josh yaitu tanggal 6, sehari sebelum aku ulang tahun.

“Jay, kayaknya gue suka sama Fiona,” kata Josh.
“Hmm, sesi curhat,” aku berkata.
“Haha, seriusan,” Josh berkata sambil tertawa.
“Yaa, udah kelihatan kali kalau lo suka, tapi buat apa rasa suka lo itu? lo sama dia kan masing-masing udah punya pasangan,” tanyaku.
“Iya, gue tahu, lo juga pasti pernah ngerasain tertarik sama cewek lain kan walaupun lo udah punya pasangan?” Josh balik bertanya.
“Iya sih, tapi gak sampe mau putus dan pacarin pacar orang juga kali,” jelasku sambil menyindir Josh.
“Siapa yang bilang sih gue mau pacarin Fiona?” katanya dengan nada sedikit kesal.

Aku mengambil sebatang rok*k untukku dan sebatang untuknya.
“Korek,” pintaku kepadanya.
Josh membakar rok*knya dan melempar korek kepadaku.

“Ya udah, sekarang lo mau gimana sama dia?” aku bertanya.
“Yah gak tahu sih, let it flow aja, gue masih gak tahu. Tapi terkadang gue ngerasa kalau dia juga suka sama gue, dia baik banget sama gue, dan kalau misalkan gue sama dia sama-sama suka, gimana menurut lo?” Josh bertanya.
“Lo jangan ge-erlah Josh, haha, Fiona itu emang baik sama semua orang, sama si botak culun di kampus juga dia baikin, malah kadang digodain. Dia juga baik banget sama gue. Yaa, kalau dia suka sama lo ya tanya aja hubungan lo berdua mau gimana. Ini cerita tuh klasik Josh, ada cowok dan cewek sama-sama suka, padahal mereka berdua sama-sama punya pasangan, terus masing-masing mau putus dan keduanya pacaran. Next? Apa? kalau misalkan lo sama Fiona jadian, abis itu lo ketemu orang baru dan Fiona juga ketemu orang baru yang menarik, lo berdua yakin gak bakal putus?” Aku berkata.

“Ya udah misalkan gue suka sama cewek baru, bahkan sampe cinta, berarti pasangan gue sekarang itu bukan yang terbaik kan? Menurut gue Fiona itu udah cocok banget buat gue, dia baik, pinter, gak manja, lucu, orangnya penyayang dan misalkan gue sama dia jadian, gue janji bakal setia dan jagain dia. Gue gak mau apa yang gue cinta itu hilang,” kata Josh dengan mantap.
“Bukannya setia dan cinta itu udah lo bilang di awal-awal ke cewek lu? lo lupa?” sindirku.
Josh terdiam.

Aku yakin dia masih goyah dan selalu rapuh jika berurusan soal cinta. Tak seperti dirinya yang dewasa jika berbicara mengenai kehidupan. Karena Joshlah aku masih semangat untuk terus kuliah dan mataku terbuka lebar untuk masa depan. Josh yang menyadarkanku bahwa ada banyak orang yang membutuhkan diriku. Setiap individu berpengaruh pada sistem kehidupan ini dan individu tersebut tidak sendirian. Josh membuatku merasa tidak sendirian. Sedih bersama-sama pun masih terasa menyenangkan baginya.

Soal cinta, ia buta.

Aku pun berkata, “Josh, dengerin gue, gue juga pernah suka sama Fiona tapi udah enggak karena gue lebih sayang sama cewek gue. Gue suka pun karena terbiasa bareng sama Fiona tiap hari. Satu hal yang pasti, kita akan terbiasa dengan banyak orang, gak cuma Fiona, lo akan ketemu cewek baru yang mungkin kayak Fiona juga, atau, kayak cewek lo juga. Lo akan terbiasa dengan mereka, bersahabat dengan mereka, mereka pun mungkin ada yang suka sama lo. Cinta itu bisa ditemui di mana-mana Josh. Tapi cinta bukan hanya tentang perasaan, tetapi juga tentang kehidupan. Lo udah bukan anak SMA lagi yang sebentar-sebentar cinta, sebentar-sebentar putus. Sekarang lo udah dewasa, ya seenggaknya udah menginjak 20 tahun, cinta itu harus lo pandang sebagai hal sangat penting bagi kehidupan lo. Nanti lo bakal menikah dan berkeluarga, lo harus setia Josh. Lo masih sayang kan sama cewek lo yang sekarang? jujur aja.”

“gak tahu,” jawab Josh singkat.
Josh terlihat berpikir begitu dalam. Aku harap dia dapat bersikap bijak soal cinta, walaupun cinta tak bisa ditebak dan bagiku, cinta tidak memiliki aturan. Josh harus bisa bertindak tanpa paksaan.
Josh merobek selembar kertas dari notes kecilnya dan memberikannya kepadaku.

Josh–Senin, 7 Mei 2012
A Date With Fiona Antonia
06:00 Bangun dan Say Hi to Fiona
07:00 Cuci mobil
08:00 Makan
08:30 Mandi
09:00 Siap-siap
10:00 Otw Serpong
11.00 Nongkrong di Teras Kota
12.00 Jemput Fiona di The Green BSD
12.15 Otw Central Park
14.00 Nonton The Avengers
16.00 Jalan-jalan di Mall
18.00 Makan di Sushi Tei
20:00 Ngobrol-ngobrol di taman CP
21:00 Anter Fiona Pulang
22:00 Ke rumah Jay, nginep.

“Besok libur, gue mau jalan sama Fiona, malemnya gue nginep rumah di lo ya Jay. Oh iya besok kan lo ulang taun, mau gue bawain apaan?” Josh berkata.
“Tumben lo sampe rencanain gini, lo mau tembak dia?” aku bertanya.
“gak tahu sih, yang pasti besok gue mau treat her like a princess,” katanya.

Aku sedikit cemburu, tapi tak begitu berarti bagiku, aku sama sekali tidak berniat memiliki Fiona. Aku pun menyayangkan keputusan Josh apabila ia menembak Fiona besok, tetapi aku tidak berhak memaksanya.
“Ya udah gue nitip DVD, besok lo nginep aja, asal jangan dateng jam 12, udah ngantuk gue,” aku berkata.
Josh berdiri dan berkata, “ya udeh cabutlah yo, ketemu besok lagi.”
“Lo duluan aja, gue masih mau ngerok*k,” aku berkata.

Josh pun pulang meninggalkan diriku termenung dan bertanya-tanya apa yang akan dilakukannya besok. Kenapa jantungku berdebar-debar, apa selama ini aku membohongi diriku. Kenapa perasaan cemburuku semakin kuat. Mungkin aku takut kehilangan Fiona sebagai teman, dalam hatiku aku menghibur diri.

Besoknya aku ulang tahun, dan Josh tidak kunjung datang. Aku menunggu hingga pukul 1 pagi tetapi tidak ada kabar dari Josh. Aku kesal dan bodoh amat dengan tingkah Josh itu.
Pada tanggal 9 Mei Josh ulang tahun, aku pun mengambil handphone dan berniat untuk mengucapkan selama ulang tahun kepada Josh. Tak lama kemudian, BBMku menyala, ternyata ada pesan dari Fiona.
Fiona Antonia: “Jaayy, happy birthday ya, wish you all the best, semoga di ulang tahun kamu yang ke 21 tahun ini, semakin diberkati Tuhan, makin bahagia, langgeng sama Jesslyn, makin rajiin, terus kita masih bisa temenan deket sampe kapanpun. Amiiin. Happy birthday Jaay. Gbu”

Aku bingung bukan main. Aku pikir Fiona bercanda dan salah BBM, aku pun membalas BBM tersebut.
Joshua Sanjaya: “Hah?? gue kan ulang tahun kemaren weh tanggal 7, orang lo udah ngucapin pagi-paginya, gimana sih lu, wkwk. Hari ini kan si Josh yang ulang taun.”
Fiona Antonia: “Laaahh, orang kamu ulang taun hari ini, kan kamu yang bilang, lagian tanggal 7 kemaren kan kita jalan nonton avengers, aku juga baru ngucapain ulang tahun ke kamu hari ini. Haha gimana sih, kok jadi ngomongnya lo-gue? Lah, Josh siapa? wkwk, Joshua Sanjaya?”

Aku berkali-kali membaca BBM Fiona, kenapa dia ngomongnya aku-kamu, perasaan dari dulu lo-gue ngomongnya. Kamarku rasa-rasanya seperti berputar membuatku pusing, aku tidak tahu fenomena apa yang ku rasakan saat ini. Aku tidak membalas lagi BBM Fiona, aku langsung mencari contact Josh di BBM dan tidak ada, mungkin contact aku ia delete. Aku pun mencari di phonebook dan muncul nama Josh, tetapi nomor hp yang tertera adalah nomorku. Aku merasa seperti hilang ingatan dan tidak tahu apa yang sedang terjadi selama ini. Aku membuka laptop dan mengetik namanya di Facebook Search, tetapi aku lupa nama panjangnya.

Aku mengambil handphoneku kembali dan membalas BBM Fiona.
Joshua Sanjaya: “Fi, lo beneran gak tahu siapa Josh? temen kita biasa bareeng di kampus, kita sering belajar bareng dan ngobrol bareng bertiga, masa lo lupa sih?”
Fiona Antonia: “Kamu kenapa sih? Josh siapa? temen aku yang namanya Josh itu gak ada, paling ya Joshua Lee, Joshua Reynard, sama kamu Joshua Sanjaya. Udah gitu aku juga gak deket sama mereka dan kayak kamu kenal aja deh. Kok kamu jadi beda gini?”

Gak mungkin banget, ini bukan film Fight Club yang berceritakan tentang seorang schizophrenia ataupun film Memento. Tak lama, terlintas cara yang menurutku aneh. Aku pun bertanya kepada Ibuku kapan ulang tahunku, dan ia benar-benar berkata bahwa sekarang, tanggal 9 Mei 2012, adalah ulang tahunku yang ke 21. Rasa-rasanya semua cerita kemarin masih membekas jelas di telinga dan benakku. Semua tentang Josh dan Fiona masih tergambarkan secara detail di otakku.

BBM-ku berbunyi.
Fiona Antonia: “Jawab dong Jay, nanti malem kita jadi ketemuan kan?”
Aku terkaget, aku tak pernah merasa berjanji untuk bertemu dengan Fiona hari ini. Tetapi tak apa, aku pun menjawab.
Joshua Sanjaya: “Ya udah ayo fi, di mana?”
Fiona Antonia: “Lohh, kan kamu yang bikin janji, kamu belum kasih tahu aku mau ketemuan di mana, makanya aku tanya”
Joshua Sanjaya: “Yaudah nanti lo gue jemput deh, kita ngomong lo-gue aja gak usah aku-kamu fi”
Fiona Antonia: “Iyaaa jemput gue ya lo”

Aku rasa Fiona sedikit kesal dengan sikapku yang aneh ini. Aku pun teringat akan kertas rencana nge-date Josh yang ia berikan kepadaku. Aku membuka tas dan mencari buku harianku, lalu ku ambil secarik kertas yang terselip di dalamnya. Aku membuka lipatan kertas tersebut dan mulai membaca.

Joshua Sanjaya–Senin, 7 Mei 2012
A Date With Fiona Antonia
06:00 Bangun dan Say Hi to Fiona
07:00 Cuci mobil
08:00 Makan
08:30 Mandi
09:00 Siap-siap
10:00 Otw Kelapa Gading
11.00 Nongkrong di Jco
12.00 Jemput Fiona
12.15 Otw Central Park
14.00 Nonton The Avengers
16.00 Jalan-jalan di Mall
18.00 Makan di Sushi Tei
20:00 Ngobrol-ngobrol di taman CP
21:00 Anter Fiona Pulang
22:00 Ke rumah Rey, nginep. Balik ke Serpong.

Aku seakan tidak percaya apa yang aku lihat. Aku memejamkan mata dan berpikir keras. Ternyata Josh adalah diriku sendiri. Jadi selama ini? Aku pun mulai teringat sedikit demi sedikit tentang apa yang telah terjadi dan mencoba merangkai puzzle yang begitu berantakan di otakku.



Aku berteman dengan Fiona sejak awal semester 2 dimulai. Waktu terus berjalan hingga tiba semester 3, kami berdua semakin dekat dan terus bersama. Fiona adalah sosok perempuan yang spesial untukku, sepertinya aku memiliki perasaan untuknya. Terkadang aku mengiyakan jika aku suka, tetapi di sisi lain, aku berusaha untuk menghilangkan perasaan itu karena aku sudah memiliki pasangan. Aku tidak tahu Fiona menyukaiku atau tidak, terkadang aku beraharap ia menyukaiku, terkadang juga aku memandangnya sebagai seorang perempuan yang setia kepada pasangannya, dan aku menghormati itu.

Cinta itu tidak bisa ditebak, ternyata aku semakin mencintainya, ia berbeda daripada biasanya, ia semakin lembut dan baik kepadaku, sepertinya ia tidak melakukan itu kepada teman-teman lain. Hingga akhirnya aku dan dia sepakat untuk menikmati 1 hari bersama-sama. Yaitu dengan menonton film dan dinner. Kami menganggap hal tersebut masih wajar untuk sebatas teman. Sehari sebelum special day tersebut, aku membuat rencana di secarik kertas. Aku sempat berpikir apakah ini salah, pergi dengan perempuan lain, aku bertanya pada diriku sendiri, dan tidak muncul jawaban yang pasti.

Keesokan harinya kami bertemu dan melakukan berbagai hal sesuai dengan yang kami inginkan, kami menonton film The Avengers, mengobrol, dinner, dan menghabiskan waktu bersama. Terkadang aku menjadi diriku sendiri, terkadang aku menjadi Josh, terkadang aku hanya terpaku melihat sekitarku, terkadang aku terpaku melihat wajahnya yang begitu menawan. Terkadang aku berbicara sesuka hati dan bercanda, terkadang aku hanya diam tak tahu ingin berkata apa, aku hanya ingin terhanyut dalam momen indah bersamanya, tanpa kata-kata.

Bagiku Fiona melakukan segala hal dengan baik pada saat itu, ia tahu bagaimana caranya menghabiskan waktu dengan seorang pria. Ia tidak bisa berhenti berbicara dan selalu membuatku tersenyum. Sedangkan aku beberapa kali membuat ia bosan menunggu sepatah dua patah kata dariku. Tetapi aku tidak berhenti sampai situ saja, aku sudah berjanji pada diriku ingin membuatnya merasa seperti seorang “princess” yang berbunga-bunga bila di dekatku. Hingga saatnya untuk pulang, aku membukakan pintu mobil untuknya, dengan tersenyum ia masuk ke dalam mobil. Sepanjang jalan kami terus berbincang dan bercanda tanpa henti. Aku pun mencoba untuk lebih lembut lagi kepadanya, aku menggunakan kata aku-kamu kepadanya, dan ia meresponnya dengan sangat baik. Kami berdua serasa seperti pasangan yang romantis untuk sehari.

Sesampai di depan rumahnya aku memegang tangannya, mengusap rambutnya, dan berkata, “thank you Fi buat hari ini, aku seneng banget.” Ia pun membalas, “iya Jay, aku juga seneng banget hari ini, makasih ya Jay.” Setelah mengantar Fiona, aku langsung pulang dan tidak menginap di rumah Rey. Tak apa, aku masih sanggup pulang ke Serpong walaupun jauh.


Aku bergegas, menjemput Fiona yang ternyata tinggal di Kelapa Gading, haha, aku pikir lebih baik bertemu di satu tempat seperti apa yang ia bilang tadi, tetapi ya sudahlah. Aku bertemu dengan Fiona lalu ku ceritakan semua yang aku pikir itu nyata, dan ternyata Fiona mengiyakan itu. Cerita “A Date With Fiona Antonia” ternyata benar terjadi seperti yang ku ceritakan kepadanya. Ia menambahkan bahwa ia tidak menyukaiku, ia menganggapku sebagai teman dekat, tak masalah bila menggunakan gaya bahasa aku-kamu, baginya kami tetap berteman dekat. Aku pun tak masalah dengan itu. Ia tak henti-hentinya tertawa mendengar ceritaku tentang Josh dan sedikit tidak percaya dengan kegilaan ceritaku itu. Tetapi aku senang semuanya baik-baik saja. Kami masih berteman hingga sekarang, dan kami masih tetap bersama dengan pasangan kami masing-masing.

Aku berpikir dalam benakku. Mungkin Josh senang sekali waktu itu, walaupun sekarang ia sudah tidak ada. Hanya meninggalkan diriku seorang. Walaupun Josh seperti buta soal cinta, aku belajar banyak darinya. Cinta bisa muncul kapan saja dan dengan siapa saja. Aku beruntung karena diriku dan Josh seperti terpisah walaupun satu tubuh. Terkadang aku terpengaruh oleh perasaan Josh walau tidak begitu berarti.

Aku memiliki pasangan, yang artinya Josh juga memiliki pasangan, bedanya adalah Josh mencintai Fiona. Kejadian tersebut adalah pelajaran bagiku untuk bercermin dan sadar siapa diriku sebenarnya. Akan hadir satu persatu orang ke kehidupan kita, ada yang kita sukai, ada yang kita tidak sukai, ada yang menyukai kita, ada pula yang membuat kita cinta walaupun sesaat. Rasa cinta akan terus tumbuh jika terbiasa, rasa cinta terhadap seseorang bisa hilang jika kita lebih mencintai orang lain. Aku pun semakin mencintai Jesslyn. Fiona tetap seperti dulu, setia mencintai Mario.

HARI SAHABAT

nahason  telusuri pakai gambarHARI SAHABAT Namaku Nisa Mariam Desvita. Aku sering disapa Maria. Usiaku menginjak 11 tahun. Hari ini, hari pertamaku bersekolah di the school girls. Kata Mom, di sana banyak anak yang baik dan lugu. Gampang bergaul dan tentunya pintar. Miss di sana baik dan ramah juga. Aku memasuki kelas 6 sekolah dasar. Guruku Miss Nadia. Miss Nadia sangan adil dan bijaksana. Sesampainya di kelas, Miss Nadia menyuruhku untuk berkenalan.

“hai… Perkenalkan, namaku Nisa Mariam Desvita. Kalian, boleh memanggilku Maria,” kataku mengakhiri perkenalan ini.
“Maria, kau boleh duduk di samping Nidha,” kata Miss Nadia, aku mengangguk.
“hai, namaku Maria, kalau kamu siapa?” tanyaku.
“namaku Sifa Denia Tasya. Kau boleh memanggilku Sifa. Oh iya, dari matamu, kau mau bersahabat sama aku ya?” tebak Sifa.
“ngngng… Pede amet sih! Em… Emang. Soalnya, kamu itu baik dan pintar banget.” kataku memuji Sifa.

“kau tahu dari mana, kalau aku pintar?” tanya Sifa menyelidiki.
“iya, soalnya aku melihat di mading kelas ini. Peringkat satu Sifa Denia Tasya. Peringkat dua Ardiva Salsabila Mitha dan peringkat tiga Amtar Muhammad Kelvin. Oh iya! Ardiva Salsabila itu siapa?” tanyaku.
“Ardiva Salsabila Mitha itu Diva. Dia sahabatku,” kata Sifa. “kita, sahabatan yuk!!!” ajak Sifa.
“boleh. Aku mau kenalan dong, sama Sifa…” kataku .

“hai…” ujar Diva, saat istirahat.
“hai, Diva. Namaku Maria,” kataku.
“iya, aku tahu hal itu, namaku Diva” kata Diva.
“yup!!! Aku juga tahu hal itu,” kataku.
“hahaha…” tawa kami bertiga.
“oh iya, aku baru ingat. Aku mendengar pengumuman tentang hari sahabat. Kita bertiga kan, sudah bersahabat. Jadi, kita tukar kado, gitu…” kata Sifa.
“ya, udah. Besok, kan? Dimulai?” tanya Diva, Sifa mengangguk.
“sampai, besok…” kataku.

Sepulang sekolah, aku langsung menghampiri toko perlengkapan kado anak. Di sana, aku membeli tiga kalung dan tiga gelang yang senada warnanya, warna biru. Aku, Sifa, dan Diva menyukai warna itu. Ku bungkus, rapi kado itu. Keesokan harinya…

“ayo kita nomori kado kita,” kataku.

Kadoku nomor 3, kado Sifa nomor 1 dan kado Diva nomor 2. Aku menadapatkan kado Diva, Diva mendapatkan kado Sifa dan Sifa mendapatkan kadoku. Aku membuka kado dari Diva. Isinya buku diary berjumlah 3 buku bergambar tiga orang gadis perempuan dan di bawahnya ada tulisan ‘girls friends forever’. Berwarna biru. Diva mendapatkan satu pasang sepatu, satu pasang buku se-pak, dan satu pulpen. Dan Sifa mendapatkan isi kadoku. Kami pun berterima kasih dan kami berjanji untuk menjadi sahabat yang baik, tulus, jujur, ramah, dan setia. Maria, Sifa, Diva. Best friends forever.

CERITA LUCU, KENTUT DALAM BIS

Hasil gambar untuk CERITA LUCU, KENTUT DALAM  BISCERITA LUCU, KENTUT DALAM  BIS Seorang sopir angkot dengan susah payah menunggu mengumpulkan penumpang di terminal sampai penuh. Ketika hendak berangkat, tiba-tiba perutnya terasa mulas dan ingin buang air besar. Namun ia kuatir jika tidak segera berangkat, para penumpang itu akan keluar dan mencari kendaraan lain. Untuk itu, dia menahan diri dan tetap berangkat.

Di dalam perjalanan, ketika ia hendak kentut, sopir itu menutupinya kentutnya sambil membunyikan klakson. Setelah beberapa kali membunyikan klakson selama di perjalanan, akhirnya seorang nenek yang menjadi penumpang itu berkata,

"Pak, jangan menekan klakson lagi, karena setiap kali klakson kamu tekan, di dalam bus tercium berbau kentut."

Akhirnya ketahuan juga dengan baunya wkwkwkwk?

CARA JITU MAIN POKER PROFESIONAL

Hasil gambar untuk raja pokerCARA JITU MAIN POKER PROFESIONAL  Harus jujur ​​, berapa banyak dari Anda membaca artikel ini ingin menjadi pemain poker online? Mampu menjadikan poker sebagai pendapatan utama tampaknya seperti pekerjaan yang sempurna untuk seseorang yang mencintai poker setidaknya. Tapi itu akan sangat sulit dari yang anda harapkan. Bagaimana menjadi pemain poker online yang profesional? Kami memiliki enam tips cepat bagi Anda untuk membuat Anda di jalan ini untuk pekerjaan impian Anda .

Bagaimana untuk menjadi pemain poker profesional online dalam satu langkah mudah akan keluar dari pekerjaan Anda dan menggunakan poker sebagai satu-satunya sumber penghasilan Anda. Sementara ini langsung membuat Anda menjadi pemain poker profesional , itu tidak disarankan , bahkan bukan jumlah yang kecil dan kita akan membahas lama .

1.Pelajari semua aspek dari permainan
Mempelajari permainan poker sangat penting jika Anda ingin belajar bagaimana untuk berhasil sebagai pemain poker profesional online. Ketika Anda berpikir telah Anda pelajari semua yang ada untuk belajar tentang poker , Anda perlu mempelajari dan penelitian bahkan lebih. Bahkan , Anda tidak harus berhenti belajar karena berdiri masih dalam permainan ini berarti Anda akan ditinggalkan .

2. Buktikan Anda seorang pemain pemenang
Ingat bagaimana kita mengatakan bahwa menyerahkan pemberitahuan Anda dan melompat langsung ke menjadi pemain poker profesional adalah bukan ide yang baik ? Ini adalah salah satu alasan utama mengapa : Anda perlu membuktikan kepada diri sendiri Anda tahu bagaimana menjadi seorang pemain poker online yang menguntungkan untuk diri anda sendiri

Banyak orang membaawa uang banyak dalam tas mereka di dalam turnamen besar, atau memenangkan setara dengan upah dua bulan anda dan mulai berpikir bahwa game ini adalah cara mudah untuk mencari nafkah. itu adalah Salah!

Anda perlu puluhan ribu tangan permainan dan turnamen ( jika tidak ratusan ribu ) untuk membuktikan Anda seorang pemain pemenang. Jika Anda bukan seorang pemain poker pemenang dalam jangka panjang , Anda akan segera menuju kembali menjadi penonton dengan tangan dua dibelakang berharap akan bermain ulang.

3. Realistis
Setelah Anda dipastikan bahwa Anda seorang pemain poker pemenang , saatnya untuk mulai mencoba untuk mencari tahu berapa banyak pertandingan atau turnamen yang anda harus bermain setidaknya untuk mencocokkan gaji Anda sebelumnya. Di sinilah banyak orang gagal.

Bila Anda memiliki pekerjaan bergaji , Anda biasanya dibayar pada tanggal yang sama setiap bulan terlepas dari seberapa produktif minggu atau bulan adalah ( dalam alasan ). Anda hampir pasti dibayar saat berlibur , atau jika Anda sakit.
Fakta Anda harus pergi bekerja lima hari seminggu mungkin cukup untuk membuat Anda keluar dari tempat tidur dan pergi ke pekerjaan Anda. Tapi bagaimana jika tidak ada yang benar ?

Anda mungkin memiliki aspirasi membuat $ 150.000 per tahun , dan yang mungkin menjadi mungkin . Tapi pastikan ada faktor dalam setidaknya tiga minggu penuh ” liburan. ” Anda juga harus merencanakan saat sedang sakit dan tidak bisa bermain selama beberapa minggu per tahun. Juga tanyakan pada diri sendiri yang Anda benar-benar akan duduk bekerja selama 60 jam setiap minggu ? Apakah Anda pikir Anda dapat membuat cukup uang di $ 0,25 / $ 0,50 untuk menjamin menyerah pekerjaan Anda ?

Berapa banyak pemain profesional poker online yang ada saat bangun pukul 12.00 WIB, bermain poker online untuk dua jam , dan kemudian off menikmati hidup secara maksimal . Jawabannya adalah tidak banyak , dan mereka yang umumnya tidak berhasil sebagai pemain profesional poker online untuk waktu yang berarti waktu .

4. Berikan permainan poker profesional untuk uji coba

Bahkan jika Anda telah melakukan semua hal di atas , Anda setidaknya harus memberikan permainan untuk menjalani uji coba , sehingga Anda memiliki pengalaman bagaimana untuk bermain online poker profesional.  Texas Poker

Mengambil satu minggu liburan dari pekerjaan Anda dan menghabiskan lima hari kerja berikutnya tanpa melakukan apa-apa selain bermain poker ( setidaknya Anda akan dibayar bahkan jika Anda memiliki minggu yang buruk ! ) . Anda mungkin bisa mengejutkan diri sendiri bagaimana sulitnya untuk memotivasi diri sendiri untuk bermain poker non -stop selama seminggu. Atau bagaimana setelah empat jam duduk Anda tiba-tiba kehilangan semua konsentrasi. Atau bagaimana setelah kalah selama tiga hari pertama Anda tidak lagi ingin keluar dari tempat tidur di setelah jam 7 pagi.

Hal terbaik untuk mencari tahu Anda tidak cocok untuk kehidupan poker profesional sebelum Anda mengambil keputusan untuk menjadikan poker sebagai penghasilan utama.

5. Membangun bankroll besar dan liferoll
Anda belum pergi melalui semua langkah sebelumnya tapi masih berpikir Anda tahu bagaimana menjadi poker profesional online. Itu bagus, tetapi apakah Anda memiliki bankroll dan keuangan Anda lainnya?

Kebanyakan pemain profesional poker ingin memiliki tabungan uang setidaknya untuk enam bulan biaya hidup  yang tersimpan di rekening bank yang terpisah. Menaruh uang ke bankroll poker Anda untuk menutupi tagihan anda sehari-hari.

Uang Anda harus lebih besar dari pemain rekreasi , karena Anda tidak pernah ingin drop down di saham. Jika tidak Melakukan hal itu, maka sama halnya dengan menjatuhkan diri ke bawah yaitu membuat lebih sulit untuk mencapai tujuan keuangan Anda. Lebih baik menjadi nit bankroll daripada akan bangkrut .

6. Bertindak profesional
Pemain poker profesional sering mengutip kebebasan itu memberi mereka menjadikan poker untuk bermain dan untuk memenuhi kebutuhan hidup , tapi itu tidak berarti Anda tidak harus memiliki sikap profesional terhadap pekerjaan. Beberapa pemain poker terbaik di dunia sangat disiplin dan dalam pendekatan mereka setiap hari.