Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk beragama Islam terbesar di dunia. Mungkin itulah sebabnya suasana di seluruh kabupaten atau kota berikut ini menjadi begitu terasa berbeda pada bulan Ramadan.
1. Mandi “Balimau” di Padang, Sumatera Barat
Mandi “Balimau” merupakan tradisi masyarakat Minang yang dilaksanakan dalam rangka menyambut bulan Ramadan. Tradisi yang bertujuan untuk menyucikan diri ini dilakukan dengan cara mandi menggunakan jeruk nipis secara bersama-sama di pemandian umum atau sungai. Tempat yang cukup sering digunakan untuk melaksanakan tradisi ini adalah di Pemandian Lubuk Minturun di Kecamatan Koto Tangah dan Sungai Lubuak Paraku di Kecamatan Lubuak Kilangan. Anda bisa melihat ratusan warga melakukan tradisi ini sehari sebelum puasa mulai mulai pukul 16.00 WIB.
Baca juga : 5 tempat wisata lokal saat mudik Lebaran ke Padang.
Cari tiket murah ke Padang

Tradisi mandi "Balimau". Foto: iwanrakelta
Foto : iwanrakelta
2. Tradisi “Dugderan” di Semarang, Jawa Tengah

Baca juga : Tempat wisata populer saat mudik Lebaran ke Jawa Tengah.
Cari tiket murah ke Semarang

Pawai Dugderan di Semarang. Foto: Bambang Priantono
Foto : Bambang Priantono
3. Tradisi “Megibung” di Denpasar, Bali
Mayoritas penduduk Bali memang beragama Hindu Bali, namun tak berarti tidak ada tradisi khusus saat bulan Ramadan di pulau ini. Warga Kampung Islam Kepaon, Denpasar, masih menjalankan tradisi “Megibung”, yakni berbuka puasa bersama di masjid setiap memasuki hari ke-10 bulan Ramadan. Dalam bahasa Bali, “megibung” berarti makan bersama atau makan dalam satu wadah yang beralaskan daun pisang. Satu wadah dapat dinikmati oleh 4-6 orang.
Baca juga : 7 budget hotel di Bali dengan harga di bawah USD50.
Cari tiket murah ke Bali
5 Kota di Indonesia Dengan Tradisi Unik Saat Ramadan - Megibung, Bali
Tradisi "Megibung" di Bali.
4. “Lebaran Topat” di Lombok, NTB
Selain menjalankan puasa Ramadan dan bersilaturahmi ke sanak saudara saat Idul Fitri, 7 hari setelahnya masyarakat Lombok merayakan “Lebaran Topat” yang dimeriahkan dengan tradisi “Nyangkar”. Tradisi Nyangkar berupa arak-arakan “cidomo” (semacam delman atau dokar di Pulau Jawa) hias yang mengangkut dulang berisi ketupat menuju pusat perayaan di makam Loang Baloq. Sementara “Lebaran Topat” sendiri berlokasi di pantai-pantai yang ada di sekitar Mataram dan Senggigi.
Baca juga: 5 pantai tersembunyi di Indonesia.
Cari tiket murah ke Lombok

"Lebaran Topat" di Lombok. Sumber foto: Tempo.co
Sumber foto : Tempo.co
5. Tradisi “Bagarakan” di Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Banjarbaru merupakan sebuah kota di dekat Banjarmasin di mana Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin berada. Di kota ini terdapat tradisi “Bagarakan” yang merupakan salah satu bagian dalam menyambut “malam salikuran”, yaitu malam kedua puluh satu bulan Ramadan. Kata “bagarakan” sendiri berarti “berkarnaval” atau “pawai”. Dalam karnaval ada dua kegiatan yang paling menonjol, yakni tradisi bagarakan tanglong (karnaval lampion) berukuran besar dan bagarakan sahur (membangunkan warga untuk sahur) yang berlokasi di Lapangan Murdjani.
Cari tiket murah ke Banjarmasin

Tidak ada komentar:
Posting Komentar